PDM Kota Sukabumi - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Sukabumi
.: Home > Artikel

Homepage

SIAPAKAH PIMPINAN MUHAMMADIYAH

.: Home > Artikel > PDM
17 Oktober 2017 15:24 WIB
Dibaca: 1488
Penulis : K.H. AR Fakhruddin (Pak AR)

 

 

KHA. DAHLAN MERINTIS

 

Kyai Haji Ahmad Dahlan (1868-1923) sebelum mendiri­kan Muhammadiyah, mengadakan pengajian-pengajian dalam kelompok-kelompok orang tua, pemuda dan wanita. KHA.Dahlan juga mengajar murid-murid calon guru, calon-calon Bupati, dan lain-lain. Penga­jian yang dirintis Kyai Dahlan ada Pengajian Ichwanul Muslimin, ada yang bernama Tobaratul Qulub, ada yang bernama Fathul Asror wa Miftahussa’adah, ada Pengajian Sumarah Ngalah, ada pengajian Sidik Amanah Tahligh Vathonah (SATV),ada pengajian Wal-’Asri, ada pengajian tanpa nama, dan lain-lain.

 

Kemudian pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 bertepatan 18 November 1912 semua pengajian itu dilebur dan didirikanlah Muhammadiyah.

 

Kyai Haji Ahmad Dahlan mempunyai cita-cita untuk :

1.   Dengan Muhammadiyah Umat Islam Indonesia dapat mengikuti/mencontoh kepada Nabi Muhammad dalam cara hidup beragama, baik tauhidnya, akhlaknya, ibadatnya maupun mu’amalahnya.

2.   Dengan Muhammadiyah hendaknya dapat dipersatukan Umat Islam Indonesia dari segala suku.

3.   Dengan Muhammadiyah hendaknya Umat Islam Indonesia dapat dijadikan Umat Islam yang berani mengorbankan bondho (harta), bahu (tenaga), pikir atau mengorbankan harta bendanya, kekuatannya dan fikirannya untuk kemajuan dan keluhuran Agama Islam.

 

Kyai Haji Ahmad Dahlan mempunyai keyakinan, andaikata Agama Islam itu dilaksanakan dengan tepat dan benar, bangsa Indonesia tidak mungkin mengalami hidup dan kehidupan yang demikian: bodoh, jorok, kotor, hina-dina, berpecah-belah, dan sampai dijajah oleh bangsa lain yang dzalim.

 

 

YANG DIKERJAKAN KYAI DAHLAN

 

1.   Meluruskan tauhid, pengesaan kepada Allah Subha­nahuwata’ala. Hanya Allah yang wajib disembah. Hanya Allah yang wajib ditaati perintah-Nya dan dijauhi larangan-Nya. Hanya Allah Yang Maha Besar. Maha Kuasa, Maka Mengetahui, Maha Pandai. Ringkasnya hanya Allah Yang Maha Sempurna.

 

2.   Hanya Allah yang Al-Khalik, selain Allah semua makhluk. Karena­nya semua pasti haneur dan hanya Allah yang, abadi

 

3.   Hubungan manusia langsung kepada Allah, tanpa perantara siapa/apa. Karenanya yang kita mohoni hanya Allah sendiri Menyekutukan/menduakan Allah adalah dosa yang paling besar, dosa yang tak dapat diampuni, kalau tidak benar-benar bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha, taubat yang sungguh-sungguh. Tauhid yang demikian itu adalah tauhid yang membangkitkan kepribadian Muslim, yang memberanikan setiap Muslim menegakkan yang benar/yang hak, dan berani dengan segala pengorbanan.

 

4.   Meluruskan cara-cara beribadat menurut contoh ataupun yang diperintahkan oleh Rasulullah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam.

       Ibadat itu haruslah ada perintah dari Allah, ada contoh-contoh dan perintah Rasulullah. Ibadat tidak dibenarkan kalau hanya diperintahkan oleh seseorang, walaupun yang memerintahkan itu guru, atau penguasa, ataupun seorang yang kaya raya sekalipun.

 

5.   Mulai menjelas-jelaskan bahwa setiap orang yang, beriman kepada Allah, percaya kepada hari kiamat, percaya ada Surga dan Neraka, percaya adanya pertanggungjawaban amal perbuatan di hadirat Allah, maka orang yang beriman itu wajib mempunyai akhlak yang luhur dan meninggalkan akhlak yang rendah/akhlak yang busuk. Agama itulah akhlak yang luhur. Agama tanpa akhlak berarti bukan agama. Diutusnya Nabi Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada hakekatnya hanyalah untuk menyempurnakan budi pekerti yang luhur.

 

6.   Kemudian, almarhum KHA Dahlan juga meluruskan apa yang bernama mu’amalah. Hubungan antara kita sesama kita hendaknya benar-benar diterapkan berdasarkan tuntunan-tuntunan Islam.

 

 

Pelaksanaan perintisan Kyai Haji Ahmad Dahlan itu dimulai dari pengajian­pengajian, lalu di madrasah dan kemudian diterapkan di masyarakat. Kemudian bertumbuhanlah usaha-usaha, mulai dari yang kecil-kecil, kemudian meluaslah.

 

Persyarikatan Muhammadiyah itu, oleh Kyai Dahlan, dimaksudkan untuk melaksanakan ajaran Agama Islam, untuk menyebarluaskan Agama Islam dengan berdasar Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

Sesungguhnya, menurut keterangan-keterangan yang pernah saya peroleh dari Bapak-Bapak: KH. Syudja’, K.H. Muchtar, K.H. Hadjid, K.H. Wasool Dja’far dan lain-lain pada waktu itu, KH. Ahmad Dahlan selalu menerang-nerangkan ajaran-ajaran Agama Islam itu atas dasar Al-Qur’an dan sabda-sabda Rasulullah. Beliau tidak pernah mencela atau menyalah­nyalahkan para Mujtahidin, para ‘Aimatul Arba’ah dan lain-lainnya. Dan tidak pernah menyebut-nyebut bahwa beliau sebagai mujtahid atau sebagai mujaddid. Atas dasar hal-hal yang tersebut di atas, maka Muhammadiyah yang masih berjalan ini mempunyai predikat sebagai Gerakan Islam, Gerakan Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar dan sebagai Gerakan Tajdid.

 

Di samping itu, Muhammadiyah mempunyai Muqaddimah Anggaran Dasar yang berisi pokok-pokok pikiran:

 

a.   Hidup manusia harus berdasar Tauhid kepada Allah (bertuhan kepada Allah) beribadah serta tunduk dan ta’at hanya kepada Allah.

 

b.   Hidup manusia itu bermasyarakat.

 

c.    Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnya, satu-satunya yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (masya­rakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang hakiki di dunia dan di akhirat.

 

d.   Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang utama, adil makmur yang diridlai Allah Subhanahuwata’ala, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah, berbuat ihsan dan ishlah kepada manusia/masyarakat.

 

e.   Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, hanyalah dapat berhasil, bila dengan mengikuti jejak (ittiba’) perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

 

f.    Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran tersebut, hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi sebagai satu-satunya alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya, dan organisasi jangan dipecah-pecah.

 

 

Di samping semuanya itu, dengan menghayati hal-hal yang dihadapi, Muhammadiyah merumuskan Kepribadian, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup juga Khittah Perjuangan, dan setiap Muktamar menggariskan Garis Kebijaksanaan Persya­rikatan, yang semuanya itu sebagai pedoman bergerak dan berkiprah dalam menuju cita-citanya.

 

 

SIAPAKAH PIMPINAN MUHAMMADIYAH

 

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Gerakan Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar, bahkan Gerakan Tajdid.

 

Karenanya yang dapat memimpin Muhammadiyah haruslah anggota Muhammadiyah yang faham maksud KH. Ah­mad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Yang berkartu anggota (nomor baku), benar-benar memahami maksud dan tujuan Muhammadiyah. Yang faham Kepribadian Muham­madiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muham­madiyah. Yang mencintai dan memang memahami serta berkemauan untuk tercapainya maksud dan tujuan Muham­madiyah.

 

Yang dapat memimpin Muhammadiyah, yang harus kita ketengahkan hendaknya anggota Muhammadiyah yang benar-benar ber-Islam. Artinya, melaksanakan ajaran dan perintah, serta meninggalkan larangan Agama Islam seperti yang digariskan oleh Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah. Dia juga benar-benar berakhlak Islamiyah, Al-Qur’an dan Sunnah.

 

Pimpinan Muhammadiyah haruslah yang pantas menjadi anutan, menjadi contoh dalam melaksanakan agama Islam, beribadatnya, berumah tangganya, pekerti dan tingkah-laku sehari-harinya. Mempunyai waktu yang cukup memadai untuk menekuni gerak Muhammadiyah. Jadi bukan yang mempunyai waktunya, hanya kalau mau Musyda mau Musywil, atau mau Muktamar, kalau mau ada pilihan Pimpinan atau pilihan Panitia, atau pilihan utusan atau pilihan-pilihan lainnya, dan sebagainya.

 

Pemimpin Muhammadiyah haruslah berakhlak utama Islami, tidak angkuh, tidak sombong, tidak suka mencela-cela/memaki-maki, menyebarkan kejelekan orang lain, tidak kasar omongannya, tidak suka mengadu dornba, tidak suka mence­moohkan orang lain, apalagi sesama teman, sesama kawan anggota/Pimpinan Muhammadiyah ‘Aisyiyah/Angkatan Muda dan sebagainya, bahkan sesama Muslim/Muslimat.

 

Pemimpin Muhammadiyah haruslah berakhlak utama Islami,  patut menjadi contoh terutama dalam berkorban untuk agama, untuk ke-Islaman, untuk Muhammadiyah. Korban harta, fikiran, tenaga maupun korban perasaan, dan bukan malah yang menggerogoti milik Muhammadiyah, atau makan harta Muhammadiyah. Pemimpin Muhammadiyah haruslah berakhlak utama Islami, patut menjadi contoh tauladan dalam keke­luargaannya, dalam berukhuwah Islamiyahnya, dalam menyan­tuni para warga Muhammadiyah, dalam menyantuni para sesama anggota Pimpinan, baik Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, sampai Pimpinan Ranting sekalipun. Tidak mendendam, bahkan suka memaafkan, berkasih sayang terhadap sesama Muhammadiyah, sesama Umat Islam.

 

Pemimpin Muhammadiyah haruslah berakhlak utama Islami, patut menjadi anutan, contoh tauladan dalam menjalan­kan ibadahnya, dalam berjama’ah shalatnya, dalam menjadi khatib Jum’at, dalam menjadi Imam sholat Jama’ah yang lima waktu, ataupun menjadi imam Shalat Jum’atnya.

 

Pemimpin Muhammadiyah haruslah berakhlak utama Islami, patut menjadi contoh tauladan dalam menjalankan hidup bertetangga, dalam hidup berkeluarga, dalam hidup bersaudara dan hidup bermasyarakat, baik yang di kota-kota maupun yang di pelosok-pelosok desa.

 

 Pemimpin Muhammadiyah haruslah berakhlak utama Islami, patut menjadi cantoh tauladan dalam menjalankan hidup berkarangkampung, dapat bekerja sama dengan RW, dengan Kelurahan, dengan Camat, dengan Bupati, dengan pejabat- pejabat Gubernur, pejabat Pemerintah lainnya dan tidak menjilat, tidak juga apriori konfrontatif dalam bekerjasama dengan seluruh pejabat Pemerintahan.

 

Pemimpin Muhammadiyah haruslah berakhlak utama Islami, patut menjadi contoh tauladanterutama dalam berikhlas karena Allah, dalam bertakarrub kepada Allah dengan khusyu’, tawadlu’, dan penuh rasa khosyyah dan takwallah, serta dalam mensedekahkan hartanya untuk Muhammadiyah.

 

Dengan demikian Muhammadiyah ini Insya Allah akan dipimpin oleh Muslim-Muslim yang mempunyai keinginan mengikuti akhlak Rasulullah yang antara lain disebutkan dalam Qs At-Taubah: 128, terjemahnya:

 

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan [keimanan dan keselamatan] bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min. (128)

 

Dan janganlah berakhlak seperti diperingatkan oleh Allah kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam, didalam Qs. Ali Imran: 159, terjemahnya:

 

“….Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu….”  (159)

 

 

Insya Allah, di Muhammadiyah, masih banyak orang yang sanggup mengatur dirinya untuk dapat dan patut memimpin Muhammadiyah. Walaupun tidak begitu lancar dan lincir dalam berpidato, baik yang kyai ataupun yang bukan kyai, baik yang sarjana maupun yang bukan sarjana, baik yang sudah tua, yang agak tua ataupun yang masih muda dan belum begitu tua. lnsya Allah di Muhammadiyah masih banyak warga-warga Muhammadiyah, yang ikhlas dan berjiwa beribadah kepada Allah dan berfikiran maju, berkemauan aktif dan maju dalam bermuhammadiyah. Insya Allah, sekali lagi lnsya Allah.

 

 

PIMPINAN MENDATANG

 

Pimpinan Muhammadiyah di masa mendatang:

 

1.   Harus memahami bahwa Muhammadiyah Gerakan Islam yang berpedoman Al-Qur’an dan Hadis/Sunnah.

 

2.   Harus dapat memahami Al-Qur’an dengan tafsirnya, Hadis dengan rangkaiannya.

 

3.   Harus menginsyafi bahwa negara dan masyarakatnya akan tinggal landas, sehingga perlu menyesuaikan.

 

4.   Harus mempunyai fikiran yang maju selaras dengan i1mu dan teknologi yang akan bertambah maju.

 

5.   Harus dapat memprogram amal usahanya guna mencapai tujuannya.

 

Nasrun min-Allah.

 

Sumber: Akhlaq Pemimpin Muhammadiyah


Tags: SiapakahPemimpinMuhammadiyah
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori : Akhlaq Pemimpin

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website